Pidada
|
||||||||||||
Sonneratia caseolaris (L.) Engl.
|
||||||||||||
Klasifikasi ilmiah
|
||||||||||||
|
Pidada atau perepat adalah nama umum untuk
sekelompok tumbuhan dari margaSonneratia. Sebelumnya marga ini
bersama marga Duabanga ditempatkan dalam suku
Sonneratiaceae; akan tetapi kini keduanya dimasukkan sebagai anggota suku
Lythraceae. Marga ini juga dinamai Blatti oleh James Edward
Smith, namun namaSonneratia mendapatkan prioritas sebagai nama ilmiah.
Nama-nama lainnya adalah berembang (Mal.), bogem (Jawa), mangrove apple(Ingg.), dan mangroven
apfel atau holzapfel mangrove (Jerman).
Spesies
Marga Sonneratia beranggotakan duapuluh
spesies:
- Sonneratia acida L.f.
- Sonneratia alba Griff., pidada putih
- Sonneratia apetala Buch.-Ham.
- Sonneratia caseolaris ( L. ) Engl., pidada merah
- Sonneratia evenia Blume
- Sonneratia griffithii Kurz
- Sonneratia gulngai N.C.Duke
- Sonneratia hainanensis W.C.Ko , E.Y.Chen &
W.Y.Chen
- Sonneratia iriomotensis Masam.
- Sonneratia lanceolata Blume
- Sonneratia mossambicensis Klotzsch
- Sonneratia neglecta Blume
- Sonneratia obovata Blume
- Sonneratia ovalis Korth.
- Sonneratia ovata Backer
- Sonneratia pagatpat Blanco
- Sonneratia paracaseolaris W.C.Ko, E.Y.Chen & W.Y.Chen
- Sonneratia punctata J.F.Gmel.
- Sonneratia rubra Oken
- Sonneratia urama N.C.Duke
Sonneratia pagatpat; (Blanco 1837)
Pidada Merah
|
||||||||||||||
Pidada merah, Sonneratia caseolaris
Dari Labuan Bakti, Teupah Selatan, Simeulue |
||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
Nama binomial
|
||||||||||||||
Sonneratia caseolaris
(L.) Engl. |
||||||||||||||
Sinonim
|
||||||||||||||
Sonneratia
acida L.
|
Pidada merah atau perepat merah (Sonneratia caseolaris) adalah sejenis pohon penghuni rawa-rawa tepi sungai
dan hutan bakau, yang termasuk ke dalam suku Lythraceae (dulu, Sonneratiaceae).
Pidada merah adalah salah satu jenis
pidada yang kerap ditemui. Secara lokal, pohon ini sering disebut pidada atau
perepat saja. Nama-nama lainnya, di antaranya:alatat (Sim.); berembang (Mly.); pedada, perepat merah, rambai (Banjarm.); bogem(Sd.); betah, bidada, bogem, kapidada (Jw.); bhughem, poghem (Mad.); wahat merah,
warakat merah (Amb.); posi-posi merah (Ternate) dan
lain-lain.
Juga hikau-hikauan,
ilukabban, palapat, palata, pagatpat, payar, pedada (Fil.); bãn sè (Viet.); lam phu,
lampoo (Thai.); ampou-krohom (Kamb.); serta mangrove apple(Ingg.).
Pemerian botanis
Pohon dengan akar nafas yang mencuat
tinggi
Pohon berukuran kecil hingga sedang,
tinggi sekitar 15 m dan jarang-jarang mencapai 20 m. Tajuk renggang dengan
ranting-ranting menggantung di ujung. Serta dengan banyak akar nafas yang besar
muncul vertikal di sekeliling batangnya, kadang-kadang hingga beberapa meter
jauhnya dari batang.
Daun-daun tunggal, berhadapan, bundar
telur terbalik atau memanjang, 5–13 cm × 2–5 cm, dengan pangkal bentuk baji dan
ujung membulat atau tumpul. Tangkai daun pendek dan seringkali kemerahan.
Bunga sendirian atau berkelompok hingga
3 kuntum di ujung ranting. Kelopak bertaju 6 (jarang 7–8), runcing, panjang
3–4,5 cm dengan tabung kelopak serupa cawan dangkal di bawahnya, hijau di
bagian luar dan putih kehijauan atau kekuningan di dalamnya. Daun mahkota
merah, sempit, 17-35 mm × 1,5-3,5 mm. Benangsari sangat banyak, panjang 2,5–3,5
cm, putih dengan pangkal kemerahan, lekas rontok. Tangkai putik besar dan
panjang, tetap tinggal sampai lama.
Buah buni berbiji banyak berbentuk bola
pipih, hijau, 5–7,5 cm diameternya dan tinggi 3–4 cm, duduk di atas taju
kelopak yang hampir datar. Daging buah kekuningan, masam asin, berbau busuk.
Ekologi
Bunga, dengan mahkota dan benangsari
yang telah rontok
Pidada merah kerap didapati di
hutan-hutan bakau di bagian yang bersalinitas rendah dan berlumpur dalam; di
sepanjang tepian sungai dan juga di rawa-rawa yang masih dipengaruhi
pasang-surut air laut. Buah pidada terapung dan dipencarkan oleh aliran air.
Seperti umumnya pidada, bunga pidada
merah mekar di malam hari. Bunga ini mengandung banyak nektar, yang disukai
oleh kelelawar dan ngengat, yang datang menyerbukinya. Pidada merah berbunga
dan berbuah sepanjang tahun.
Pemanfaatan
Buahnya dapat dimakan, demikian pula
daunnya yang muda, yang kerap dilalap. Buah ini pun sering dimakan mentah, atau
dimasak sebagai campuran ikan. Di Kalimantan Selatan, buah rambai dijadikan
sebagai bahan ramuan bedak dingin.
Kayunya berkualitas rendah, dan hanya
kadang-kadang digunakan sebagai kayu api. Akar nafasnya relatif lunak dan
banyak mengandung rongga renik di dalamnya, sehingga kerap digunakan sebagai
pengganti gabus untuk membuat tutup botol, kok, dan juga bagian dalam sol
sepatu.
Penyebaran
Buah masak, dengan biji-biji di dalamnya
Pidada merah diketahui menyebar luas,
mulai dari Sri Lanka di barat, Asia Tenggara (Kamboja, Vietnam, Thailand,
Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, Filipina, Timor Timur, Papua Nugini,
hingga ke Australia, Kepulauan Solomon dan New Hebrides. Diintroduksi ke Cina
selatan.
Catatan taksonomis
Dikenal hasil persilangan Sonneratia caseolaris dengan Sonneratia
alba di Papua Nugini, yang dinamai Sonneratia X
gulngai .
Sumber:
http://richmountain.wordpress.com/flora/bakau/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar